BAB XIII (PENGAWASAN DALAM ORGANISASI)
Pengawasan  adalah salah satu fungsi dari seorang pemimpin, tapi seorang pemimpin  harus memahami arti dan  tujuan pengawasan.  George R. Tery (2006:395) mengartikan control
 is to determine  what is complished, evaluate it and apply corrective 
measures, if need,  to insure result in keeping with the plan (Pengawasan 
 adalah  mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya 
mengevaluasi  prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan 
tidankan-tindakan korektif  sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan 
rencana yang telah ditetapkan). Henry Fayol mengatakan control
 consist in  verifying whwther everything occure in conformity with the 
plan adopted,  the instruction issued and principles established. Sedang Newman mengartikan control is assurance that  the performance conform to plan.
Dari
  batasan diatas control bisa disimpulakan sebagai suatu proses untuk  
menetapkan pekerjaan apa yang sudh dilaksnakan, menilainya dan  
mengoreksi bila perlu dengan maksud upaya pelaksnaan pekejaan sesuai  
dengan rncna semula. Pengawasan kaitannya dengan mengidentifikasi  
komitmen terhadap tindakan yang ditunjukan untuk hasil masa yang akan  
datang. sehingga pengawasan dilaksanakan untuk mengusahakan agar  
komitmen tersbut dilaksanakan.
PRINSIP PENGAWASAN.
Intinya
  : memastikan  pelaksanaan pekerjaan sesuai rencana, sehingga harus ada
  perencanaan tertentu dan intruksi dan wewnang kepada bawahan kita.  
Prinsip lainnya adalah harus mengrefleksikan sifat-sifat dan kebutuhan  
dari aktifitas yang harus dievaluasi, dapat dengan segera melaporkan  
penyimpangan-penyimpangan, fleksibel, dapt merefleksikan pola  
organisasi, ekonomis, dpat dimengerti dan dapat menjamin diadkannya  
tidnakan korektif.
Dalam
 uraian pengertian  pengawasan ini, akan diawali dengan batasan-batasan 
dari pada manajemen  karena pengawasan merupakan salah satu fungsi dari 
manajemen.
Manajemen merupakan faktor penentu keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan-tujunannya. Pernyataan tersebut diperjelas oleh Stoner (dalam Handoko, 1999 : 8) : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengerahan dan pengawasan usaha-usaha organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut terlihat bahwa Stoner mengemukakan kata proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling baerkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Proses manajemen yang memanfaatkan sumber daya manusia, organisasi sangat membantu peningkatan iklim kerja serta sumber-sumber lainnya. Dalam proses manajemen juga aktivitas manajerial, oleh Siagian (1997 : 136) disebutnya Manajerial Control yaitu untuk sedapat mungkin mencegah timbulnya penyimpangan-penyimpangan dan penyelewengan-penyelewengan dari rencana yang telah dirumuskan sebelumnya.
Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan : The process of monitoring activities to determine wheter resources effectively and effecienthso or to accomplish their objective and where this is not being achieved, implementing corrective action. Pernyataan tersebut menunjukan bahwa pengawasan itu merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
Manajemen merupakan faktor penentu keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan-tujunannya. Pernyataan tersebut diperjelas oleh Stoner (dalam Handoko, 1999 : 8) : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengerahan dan pengawasan usaha-usaha organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut terlihat bahwa Stoner mengemukakan kata proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling baerkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Proses manajemen yang memanfaatkan sumber daya manusia, organisasi sangat membantu peningkatan iklim kerja serta sumber-sumber lainnya. Dalam proses manajemen juga aktivitas manajerial, oleh Siagian (1997 : 136) disebutnya Manajerial Control yaitu untuk sedapat mungkin mencegah timbulnya penyimpangan-penyimpangan dan penyelewengan-penyelewengan dari rencana yang telah dirumuskan sebelumnya.
Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan : The process of monitoring activities to determine wheter resources effectively and effecienthso or to accomplish their objective and where this is not being achieved, implementing corrective action. Pernyataan tersebut menunjukan bahwa pengawasan itu merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
 Oleh
  karena ituKertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan itu adalah  
proses melaui manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang 
 dilakuakn sesuai dengan perencanaannya. Manajer organisasi menggunakan 
 kamampuan, kecakapan dan keterampilannya berusaha mengawasi dan 
menilaim  aktivitas bawahannya dalam melakukan pekerjaan sehingga tujuan
 dan  sasaran dapar dicapai dengan baik, serta terutama sekali manajer 
harus  berusaha menemukan penyimpangan yang dilakukan bawahannya. 
Tindakan  manajer organisasi tersebut akan membantu peningkatan displin 
kerja  bawahannya.
Pendapat diatas tersebut menunjukan pengawasan itu seharusnya lebih menitikberatkan pada kegiatan penilaian, menerapkan perbaikan-perbaikan terhadap kegiatan yang menyimpang, harus ada tindakan memaksa terhadap pegawai yang melakukan penyimpangan dalam kerjanya, mengadakan pengaturan tindakan lebih tegas, serta meninjau kembali hasil kerja organisasi sehingga menjamin pekerjaan itun dapat berhasil dengan baik dan cermat. Hal ini ditegaskan pula oleh Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) :
Control is to determaine what is accomplished ecaluate it and apply corrective, if neede to insure in keeping with the plan. (Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana).
Pendapat diatas tersebut menunjukan pengawasan itu seharusnya lebih menitikberatkan pada kegiatan penilaian, menerapkan perbaikan-perbaikan terhadap kegiatan yang menyimpang, harus ada tindakan memaksa terhadap pegawai yang melakukan penyimpangan dalam kerjanya, mengadakan pengaturan tindakan lebih tegas, serta meninjau kembali hasil kerja organisasi sehingga menjamin pekerjaan itun dapat berhasil dengan baik dan cermat. Hal ini ditegaskan pula oleh Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) :
Control is to determaine what is accomplished ecaluate it and apply corrective, if neede to insure in keeping with the plan. (Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana).
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar