BAB IX (PENGARAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI)
MOTIVASI:
- PENTINGNYA MOTIVASI
Motivasi
berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Dalam kehidupan, motivasi memiliki peranan yang sangat
penting. Sebab, motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan
mendukung perilaku manusia, sehingga mau bekerja giat dan antusias
mencapai hasil yang optimal.
Tanpa
adanya motivasi dalam diri seseorang, maka dapat dipastikan bahwa
orang itu tidak akan bergerak sedikitpun dari tempatnya berada.
Begitupun dalam kehidupan berorganisasi, motivasi organisasi sangat
mutlak adanya.
Sehebat
apapun recana yang telah dibuat oleh ketua organisasi, apabila dalam
proses aplikasinya dilakukan oleh anggota yang kurang atau bahkan tidak
memiliki motivasi yang kuat, maka akan menyebabkan tidak
terealisasinya rencana tersebut.
Tidak
salah jika kemudian Flipo mendefinisikannya dengan "Direction or
motivation is essence, it is a skill in aligning employee and
organization interest so that behavior result achievement of employee
want simultaneously with attainment or organizational objectives.
Motivasi organisasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai
dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan
para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai, manusia akan termotivasi oleh kebutuhan
yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang mengemukakan
bahwa Motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual.
Baron
dalam Mangkunegara mendefinisikan motivasi organisasi sebagai proses
pemberian dorongan kepada anak buah supaya anak buah dapat bekerja
sejalan dengan batasan yang diberikan guna mencapai tujuan organisasi
secara optimal. Motivasi ini dapat pula dikatakan sebagai energi untuk
membangkitkan dorongan dalam diri.
Terkait
dengan motivasi organisasi, perlu kita pahami, lima fungsi utama
manajemen adalah planning, organizing, staffing, leading, dan
controlling. Pada pelaksanaannya, setelah rencana dibuat (planning),
organisasi dibentuk (organizing), dan disusun personalianya (staffing).
Langkah
berikutnya adalah menugaskan atau mengarahkan anggota menuju ke arah
tujuan yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan (leading) ini secara
sederhana adalah membuat anggota melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang diinginkan dan harus mereka lakukan.
Memotivasi
organisasi merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam
fungsi ini. Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan
sangat menentukan efektifitas ketua.
Ketua
harus dapat memotivasi para anggotanya agar pelaksanaan kegiatan dan
kepuasan kerja mereka meningkat. Jika ketua membiarkan anggotanya
berjalan tanpamotivasi, maka bisa dipastikan kinerja organisasi yang
memburuk, menemukan kegagalan program kerja, bahkan terancam bubar.
Menurut
Atkinson, suatu organisme (dalam hal ini manusia dan hewan) yang
dimotivasi akan terjun ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan
lebih efisien daripada yang tidak dimotivasi. Selain menguatkan
organisme itu, motivasi organisasi cenderung mengarahkan perilaku
(orang yang lapar dimotivasi untuk mencari makanan untuk dimakan; orang
yang haus, untuk minum; orang yang kesakitan, untuk melepaskan diri
dari stimulus/rangsangan yang menyakitkan.
Jika
demikian, motivasi organisasi memegang peranan yang tidak bisa
diremehkan. Banyak cara yang bisa dilakukan, baik secara formal maupun
informal. Baik secara organisatoris maupun pendekatan secara personal.
Sebagai
pimpinan organisasi, sebisa mungkin bisa memahami masalah anggotanya,
sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran evaluasi sangat
penting dalam hal ini, sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa
menjalankan roda organisasi. Apalagi, jika organisasi bersifat
sukarela, alias tidak ada upah kerja untuk anggotanya.
PANDANGAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Ada
dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu
kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai
prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara
motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang
saling berinteraksi.
Model Tradisional
Tidak
lepas dari teori manajemen ilmiah yang dikemukakan oleh Frederic
Winslow taylor. Model ini mengisyaratkan bagaimana manajer menentukan
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dengan system pengupahan
intensif untuk memacu para pekerjaan agar memberikan produktivitas yang
tinggi.
Model Hubungan Manusiawi
Elton
Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menentukan bahwa
kontrak-kontrak soisal karyawan pada pekerjaannya adalah penting,
kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang dari motivasi. Untuk
itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan social dan membuat mereka berguna dan penting dalam
organisasi.
Model Sumber Daya Manusia
McGregor
Maslow. Argyris dan Lkert mengkritik model hubungan manusaiwi bahwa
seorang bawahan tidak hanya dimotivasi dengan memberikan uang atau
keinginan untuk mencapai kepuasan, tapi juga kebutuhan untuk
berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti dalam arti lebih
menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik, diberi
tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan
pelaksanaan tugas.
- TEORI-TORI MOTIVASI
Motivasi
merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan
atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai
rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari
kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk
tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia
telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi
dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat
intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat
seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan
pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun
uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan
motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang
melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat
seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
Banyak
teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk
memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia
akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan
pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori
kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan
sasaran.
A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham
Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia
memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang
berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima
tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow,
dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang
lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar
terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi
sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu
tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
•
Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami,
dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan
keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan
menyadari potensinya)
Bila
makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut
akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi
akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan
energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan
dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah
tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus
bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut
Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor
motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk
keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor
ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah
achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor
intrinsik).
C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan
dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif),
Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori
dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan
mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak
dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia
inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan
oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
•
Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika
berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk
mendapatkan outcome tertentu).
•
Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif,
netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu
yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang
dari yang diharapkan
E. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)
F. Clayton Alderfer ERG
Clayton
Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada
kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness),
dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori
maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih
tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada
gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan
dari situasi ke situasi.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar