BAB V
PENGORGANISASIAN
sumber :http:// elearning.gunadarma.ac.id/.../bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf
http://luluk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Pertemuan+kelima.ppt
I. PENGORGANISASIAN
Pengertian organisasi
Organisasi
adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian.
Seperti
telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah
merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian
didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi
sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan
demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
1. Teori-teori organisasi
Organisasi Menurut Stoner
Organisasi
adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
II. STRUKTUR ORGANISASI
1. Pengertian Struktur Organisasi
Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang
berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi
pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Langkah
pertama yang amat penting dalam pengorganisasian,yang di lakukan
setelah perencanaan adalah proses mendesain organisasi. Pola hubungan
spesifik yang di ciptakan manager dalam proses ini di sebut struktur
organisasi.
4 langkah mendasar ketika seorang manager mulai membuat keputusan mengenai pengorganisasian :
1. Pembagian
pekerjaan : membagi seluruh beban pekerjaan menjadi banyak tugas yang
secara wajar dan nyaman dapat di laksanakan oleh individu atau
kelompok.
2. Departementalisasi : menggabungkan tugas secara logis dan efisien, pengelompokan karyawan dan tugas.
3. Hierarki
organisasi : sesuatu yang di hasilkan oleh adanya hubungan “penetapan
siapa yang memberi laporan kepada siapa dalam organisasi”.
4. Koordinasi
: penetapan mekanisme yang menyatukan aktivitas departemental menjadi
suatu kesatuan dan memonitor keefektifan integrasi tersebu
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi :
· Strategi organisasi
· Skala organisasi
· Teknologi
· lingkungan
2. Pembagian kerja
“Kadangkala
pembagian kerja di namakan Pembagian Tenaga Kerja”, namun lebih sering
di gunakan pembagian kerja, karena yang di bagi-bagi adalah
pekerjaannya bukan orangnya”
Pembagian
pekerjaan menciptakan tugas yang lebih sederhana yang dapat di
pelajari dan di selesaikan dengan relative cepat. Memperkuat
spesialisasi ketika seseorang menjadi seorang pakar dalam pekerjaan
tertentu.
Menciptakan variasi pekerjaan, sesuai dengan kemampuan masing-masing orang.
Kerugian :
· Perasaan tersaing pada tiap pegawai jika tidak ada pengendalian.
· Kebosanan jika di akibatkan oleh spesialisasi tugas yang menjadi pengulangan dan tidak memuaskan secara pribadi.
3. Bentuk-bentuk organisasi
Menurut pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk organisasi dapat dibedakan sebagai berikut:
· Bentuk Organisasi Garis
Bentuk
ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana.
Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan
organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini
relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan
spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.
Kebaikannya;
1. Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
2. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
3. Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.
Keburukannya;
1. Seluruh
organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila
pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau
hancur.
2. Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
· Bentuk Organisasi Fungsional
Bentuk
ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak
mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan
komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
Kebaikannya;
1. Pembidangan tugas-tugas jelas.
2. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
3. Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.
Keburukannya;
1. Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
2. Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.
· Bentuk Organisasi Garis dan Staff
Bentuk
ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas,
mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan
yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Kebaikannya;
1. Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
2. Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
3. Perwujudan “the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.
Keburukannya;
1. Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun
2. Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.
· Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
Bentuk
ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk
organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk
organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar