DINAMIKA ORGANISASI
Organisasi
berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian
organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada
perbedaan yang prinsip. Di dalam sebuah organisasi tentu akan terjadi suatu
dinamika dimana menuntut perhatian pengurus dan anggotanya. Dinamika organisasi
yang harus dikelola secara cerdas dan konstruktif ialah terletak pada konflik
yang sering timbul di suatu organisasi, karena dalam kenyataannya konflik tidak
selamanya bersifat destruktif akan tetapi akan mampu meningkatkan produktifitas
suatu organisasi apabila dapat di atasi dan dikelola dengan baik.
PENGERTIAN KONFLIK
Konflik
biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah
komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi.
Karakteristik-karakteristik kepribadian tertentu, seperti otoriter atau
dogmatis juga dapat menimbulkan konflik. Arti konflik banyak dikacaukan dengan
banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk
dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau
antagonistik antara dua atau lebih pihak. Konflik Organisasi (organizational
conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau
kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan
atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan
persepsi.
JENIS-JENIS KONFLIK
Ada
lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri
individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua
keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2. Konflik antar
individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau
keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status,
jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3. Konflik antar
individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi
tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh
kelompok kerja mereka.
4. Konflik antar
kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang
banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf,
pekerja dan pekerja.
5. Konflik antar
organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.
SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KONFLIK
Setelah
mengapa ada konflik, biasanya ada sumber-sumber yang menjadikan konflik
tersebut muncul, secara umum biasanya terjadi karena tersebut dibawah ini:
1. Adanya aspirasi yang
tidak ditampung.
2. Saling ketergantungan
tugas.
3. Ketergantungan satu
arah.
4. Ketidakpuasan,
perasaan ketidakadilan.
5. Distorsi komunikasi.
6. Tidak ada pedoman.
7. Aturan yang kurang
jelas.
8. Kurang transparannya
beberapa hal.
MENGENDALIKAN KONFLIK
Konflik
agar tidak mengarah ke destruksi harus bisa dikendalikan, antara lain dengan
cara sebagai berikut:
1. Harus sering
mengadakan musyawarah.
2. Adanya komunikasi dua
arah yang enak dan luwes.
3. Memberi keadilan pada
semua lini.
4. Transparan dalam
semua hal.
5. Ada pedoman yang
jelas.
6. Ada aturan yang
jelas.
7. Semua aspirasi
dianggap penting dan dikomunikasikan.
TEORI MOTIVASI
Motivasi
dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia, yang
akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja
akan berpengaruh terhadap performansi pekerja.
Menurut
Hilgard dan Atkinson, tidaklah mudah untuk menjelaskan motifasi sebab :
1. Pernyataan motif
antar orang adalah tidak sama, budaya yang berbeda akan menghasilkan ekspresi
motif yang berbeda pula.
2. Motif yang tidak sama
dapat diwujudkan dalam berbagai prilaku yang tidak sama.
3. Motif yang tidak sama
dapat diekspresikan melalui prilaku yang sama.
4. Motif dapat muncul
dalam bentuk-bentuk prilaku yang sulit dijelaskan.
5. Suatu ekspresi
prilaku dapat muncul sebagai perwujudan dari berbagai motif.
Berikut
ini dikemukakan huraian mengenai motif yang ada pada manusia sebagai factor
pendorong dari prilaku manusia.
- Motif Kekuasaan
Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan
yang dimilikinya. Clelland menyimpulkan bahwa motif kekuasaan dapat
berfifat negatif atau positif. Motif kekuasaan yang bersifat negatif
berkaitan dengan kekuasaan seseorang. Sedangkan motif kekuasaan yang
bersifat positif berkaitan dengan kekuasaan social (power yang
dipergunakan untuk berpartisipasi dalam mencapai tujuan kelompok).
- Motif
Berprestasi Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu
tugas secara sempurna, atau sukses didalam situasi persaingan (Chelland).
Menurut dia, setiap orang mempunyai kadar n Ach (needs for achievement)
yang berlainan. Karakteristik seseorang yang mempunyai kadar n Ach yang
tinggi (high achiever) adalah :1.Risiko moderat (Moderate Risks) adalah
memilih suatu resiko secara moderat2.Umpan balik segera (Immediate
Feedback) adalah cenderung memilih tugas yang segera dapat memberikan
umpan balik mengenai kemajuan yang telah dicapai dalam mewujudkan tujuan,
cenderung memilih tugas-tugas yang mempunyai criteria performansi yang
spesifik.3.Kesempurnaan (accomplishment) adalah senang dalam pekerjaan
yang dapat memberikan kepuasaan pada dirinya.4.Pemilihan tugas adalah
menyelesaikan pekerjaan yang telah di pilih secara tuntas dengan usaha
maiksimum sesuai dengan kemampuannya.
- Motif Untuk
Bergabung Menurut Schachter motif untuk bergabung dapat diartikan sebagai
kebutuhan untuk berada bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh
Schachter dari studinya yang mempelajari hubungan antara rasa takut dengan
kebutuhan berafiliansi.
- Motif Keamanan
(Security Motive) Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan
atau gangguan yang akan mengancam keberadaannya. Di dalam sebuah
perusahaan misalnya, salah satu cara untuk menjaga agar para karyawan
merasa aman di hari tuanya kelak, adalah dengan memberikan jaminan hari
tua, pesangon, asuransi, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar